Minggu, 14 Juni 2009 di 13.03 |  
di gugus barisan bintang
dengan takdir bernamakan lelaki
bercinta mengukir hati niat dengan kesetiaan
adakalanya menepikan diri sesaat menjadi hamba
melingkar dzikir di genggam dengan sepenuh hati

langitku semakin gelap
semakin jauh menghilang dari putih

lelaki
belum juga ku temukan makna
pudar sudah runtuh kini
pondasi warna yang dulu pernah
dan harusnya di perindah sampai sekarang

kenapa semua di jalani
kalau sudah ada kepatuhan
dzikir ku melemah seiring diam nya nadi

tubuh ku melata
lengket dengan hitam
mataku kosong batin ku hampa

sendiri sudah di tepian bahasa
mengutip makna mengartikan sendiri
mencoba canda tawa nya tak pernah tampak kan gigi

kerutan kening berkerut dengan dosa
berbaju sutera yang tercompang camping dengan debu

apa indah nya coba kalau sudah begini
lelaki yang dulu dan sekarang itu beda tapi tetap sama
paras dan senyum nya

kemana pergi nya lelaki itu
lelaki yang senyumnya sama dengan bayanganku
kan ku cari lagi itu
makna lelaki yang hakikat nya ialah
aku


Diposting oleh cint4arlinza

0 komentar:

Visit the Site